DAS Mendalam Menuju Taman Nasional Danau Sentarum

Daerah Aliran Sungai (DAS) Mendalam

Danau Sentarum merupakan salah satu ekosistem lahan basah yang langka di dunia sehingga mendapatkan pengakuan internasional sebagai ramsar site. Empat daerah aliran sungai di antaranya: Kapuas, Sibau, Mendalam dan Embaloh, menjadi pintu masuk utama ke wilayah Gunung Betung dan Gunung Kerihun.

Danau Sentarum yang membentang 700 kilometer sebelah timur laut Kota Pontianak, Kalimantan Barat, ini bukan danau biasa. Kawasan ini mempunyai dua wajah berbeda saat musim penghujan dan kemarau. Pada musim penghujan, kompleks danau akan terendam air hingga kedalaman 6-8 meter, dengan volume 16 triliun kubik air. Kondisi ini berlangsung selama 9-10 bulan setiap tahun. Pada musim kemarau, sebagian besar danau akan mengering dan menjadi hamparan tanah yang luas.

Daerah Aliran Sungai (DAS) Mendalam

Daerah Aliran Sungai (DAS) Mendalam dibandingkan dengan DAS lain di kawasan TNBKDS (Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum) dapat diakses relatif mudah dan cepat, pada saat air pasang waktu tempuh sampai persinggahan terakhir adalah 3-4 jam. Sepanjang perjalanan kita dapat singgah juga di rumah Betang yang termasuk tua di Kalimantan Barat yaitu Betang Semangkok.

i Desa Ariung Mendalam

Terletak di Desa Ariung Mendalam rumah ini di huni sekitar tiga puluhan kepala keluarga. Bangunan betang di kawasan ini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Kementerian Pariwisata. Selain bangunan ini, jika beruntung pengunjung juga bisa menikmati suguhan atraksi budaya masyarakat Dayak Taman berupa Gawai Dayak, pesta panen yang biasanya dilaksanakan antara bulan April-Juli. Jika ingin menyaksikannya langsung, segera lingkari kalender perjalanan anda di bulan-bulan tersebut.

Secara berurutan DAS Mendalam ini dihuni oleh beberapa suku dari hilir ke hulu yaitu Suku Melayu di Desa Sambus , Suku Dayak Taman Desa Ariung Mendalam, Dayak Kayaan Desa Tanjung Karang, Padua dan Datah Diaan, dan hulu Dayak Bukat yang masuk Desa Datah Diaan.

Sesampainya di persinggahan terakhir sebelum mencapai wilayah TNBKDS DAS Mendalam, pengunjung bisa beristirahat. Ada beberapa alternatif tempat peristirahatan yaitu Kantor Resort milik TNBKDS, sebuah cottage yang dikelola WWF juga bisa dijadikan pilihan. Bila ingin merasakan detak tanah pulau Borneo ini, anda juga bisa mendirikan tenda di bekas stasiun riset TNBKDS, sambil menikmati suara satwa nocturnal bersahutan.

Bagi yang menyukai tantangan, mari beri adrenalin anda hadiah, dengan melakukan white water trekking, menyusuri sungai ini dengan mengambang menggunakan pelampung di sepanjang aliran sungai. Puas dengan Betung Kerihun, perjalanan bisa dilanjutkan ke Taman Nasional Danau Sentarum.

Taman Nasional Danau Sentarum

Taman Nasional Danau Sentarum

Perjalanan darat dari Putussibau menuju Danau Sentarum, akan menjadi pengalaman yang luar biasa. Perjalanan dapat dimulai dengan perjalanan darat menuju Lanjak, kota kecil ini menjadi pintu masuk Danau Sentarum, kemudian dilanjutkan perjalanan melalui sungai selama dua jam, dimana hal ini juga sangat tergantung pada jenis speedboat yang digunakan, hingga akhirnya tiba di Pusat Riset Lapangan Bukit Tekenang.

Danau Sentarum, penampung limpahan air, untuk mencegah terjadinya banjir di daerah hilir, uniknya saat musim kemarau tiba, danau ini bisa mirip padang golf yang besar dengan rumput yang menghijau. Bila kadung mengunjungi Danau Sentarum, sempatkan untuk mendaki Bukit Tekenang, pendakian selama 25 menit ini, menyajikan keindahan magis, dengan kondisi air danau yang tenang menciptakan pantulan keindahan alam dari tepi sungai. Burung liar, monyet ekor panjang, berkeliling dengan longboat jadi pilihan yang pas, yang bisa di sewa dari penduduk setempat.

Kearifan lokal dijunjung tinggi disini, pengalaman melihat langsung perayaan Jala Jakat atau perayaan panen ikan menyuguhkan daya tarik tersendiri. Panen ikan dimulai saat musim kemarau tiba di Danau Sentarum, penandanya adalah jajaran sampan dengan orang yang mulai menjaring ikan. Saat Jala Jakat berhenti, penduduk tidak diperbolehkan untuk memancing lagi. Kearifan lokal ini, memberikan kesempatan ikan bereproduksi secara alamiah, untuk persediaan di tahuntahun yang akan datang.

Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum, menjadi pemain utama dalam menjaga kawasan ini. Dengan dukungan dari masyarakat, serta kesadaran wisatawan untuk ikut melestarikan kawasan ini, menjadi penyemangat dalam menghadapi tantangan besar dari Taman Nasional Betung Kerihun yang adalah penebangan pohon secara ilegal dan perburuan satwa langka.

Kawasan yang masih memiliki pohon dengan kayu besar ini, menjadi incaran tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Sementara Danau Sentarum keberadaannya juga semakin terancam dengan adanya pembukaan hutan dengan dalih perkebunan.

 

DAS Mendalam Ke Taman Nasional Danau Sentarum.

About the Author: Blog Kalpataru

Ikut peduli terhadap kawasan lingkungan hidup

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *