Pengelolaan Taman Nasional Sebangau

Taman Nasional Sebangau

Luas kawasan Taman Nasional Sebangau 4.896 Km2 dengan populasi satwa orangutan tahun 2007 sebanyak 5.400 individu. Pada tahun 2015 mengalami peningkatan populasi sebanyak 426 individu (7,8%). Artinya rata-rata penambahan salah satu satwa endemik Indonesia yang dilindungi ini mencapai 53 individu (1,1%) per tahunnya.

Taman Nasional Sebangau Kalimantan

Secara khusus, Taman Nasional (TN) Sebangau dibentuk untuk melindungi dan melestarikan ekosistem rawa gambut dan menjamin kelestarian keanekaragaman hayati, khususnya orangutan. Untuk itu, telah dilakukan penanaman pada areal seluas 9.626 ha dan sekat kanal (canal blocking) sebanyak 1.318 DAM.

Khusus sekat kanal secara prinsip kurang lebih sama dengan gambut di wilayah lain. Pendekatan sekat kanal ini kunci, dimana tahun 2015 kawasan ini terbakar 16 ribu hektar dan murni apinya dari gambut.

TN Sebangau memiliki stasiun iklim yang berfungsi diantaranya untuk pengamatan evaporasi, curah hujan dan kecepatan angin. Hal ini dapat berguna untuk mengetahui jumlah hari hujan dalam satu bulan, dengan begitu kita harus waspada saat sudah memasuki bulan kering.

Disana juga terdapat alat untuk mengukur kedalaman air dan kondisi gambut. Jadi observasi-observasi tersebut harus menjadi perhatian dan menjadi catatan dalam upaya pengelolaan kawasan taman nasional dan gambut di Indonesia.

Baca pengalaman: Menyusuri Sungai Berair Hitam di Hutan Gambut Taman Nasional Sebangau

Rehabilitasi orangutan Nyaru Menteng

Rehabilitasi orangutan di Nyaru Menteng, Kalteng, yang dikelola oleh Yayasan Penyelamatan Orangutan Kalimantan (BOS) Nyaru Menteng merupakan tempat rehabilitasi dan adaptasi orangutan sebelum dilepas ke alam liar.

Pusat konservasi ex-situ ini berlokasi sekitar 28 km dari Kota Palangkaraya dan terletak pada ekosistem hutan gambut seluas 62,5 ha. Didirikan tahun 1999, kini Nyaru Menteng menjadi rumah bagi 458 orangutan dan diantaranya 96 ekor telah siap untuk dilepasliarkan.

Secara umum sudah ada standar bahwa kita harus menjaga populasi orangutan bahkan meningkatkannya. Orangutan dengan kondisi tertentu seperti cacat atau mengidap penyakit sehingga sudah tidak bisa dilepasliarkan, akan dilakukan breeding. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan populasi orangutan yang saat ini diklasifikasikan sebagai terancam punah (critically endangered).

Pihak pengelola mengatakan bahwa mereka masih kekurangan tempat. Terkait hal ini pemerintah akan memeriksa dan melihat lagi solusi yang memungkinkan untuk dapat menunjang pengelolaannya.

Lokasi TN Sebangau membuat kawasan ini menjadi episentrum berbagai upaya untuk melindungi alam dengan menjaga kelestarian gambut dan orangutan. Oleh karena itu pentingnya melibatkan stakeholders dan masyarakat setempat dalam konservasi taman nasional. Hal ini dapat menjadi contoh bagi dunia untuk pengelolaan lahan gambut dan pelestarian orangutannya.

Ada hal penting yang harus ditanamkan kepada seluruh Indonesia bahwa satwa itu milik rakyat. Ini cara agar dengan perasaaan memiliki tersebut, setiap orang bisa ikut menyayangi dan melindungi keberadaannya, dengan cara yang baik dan benar, dengan menjaganya hidup bebas di alam liar.

 

Pengelolaan Taman Nasional Sebangau

About the Author: Blog Kalpataru

Ikut peduli terhadap kawasan lingkungan hidup

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *