Anoa Hewan khas Sulawesi

Anoa adalah hewan khas Sulawesi. Hewan ini memang sering disebut kerbaunya Sulawesi. Kulitnya cokelat kehitam-hitaman seperti kerbau. Ada dua spesies anoa yaitu, Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis). Kedua spesies tersebut dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia.

Kedua spesies anoa tersebut merupakan hewan yang masuk ke dalam kategori hewan agresif dan sulit untuk dijinakkan atau dijadikan sebagai hewan ternak. Mereka tinggal di dalam hutan yang tidak terjamah oleh manusia.

Penampilan mereka mirip dengan kerbau dan memiliki berat 150-300 kg. Karenanya, anoa sering disebut sebagai kerbau kecil atau kerbau cebol. Anak anoa akan dilahirkan sekali setahun.

Tempat hidup Anoa berpindah-pindah. Mamalia yang termasuk hewan hutan hujan ini menyukai tempat tinggal dekat sumber air permanen. Mereka juga menyukai padang rumput yang jarang dihuni.

Habitat anoa sendiri berada di hutan, sabana, dan juga rawa-rawa. Mereka hanya akan bertemu dengan kawanan atau kelompok anoa lainnya ketika anoa betina melahirkan.

Jika ia bertemu dengan musuhnya anoa akan mempertahankan diri dengan cara menceburkan diri ke rawa-rawa. Tapi kalau terpaksa harus melawan, ia akan menggunakan tanduknya.

Sejak tahun 1960-an Anoa berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5 ribu ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.

Oleh karena itu, Anoa menjadi salah satu jenis satwa yangdilindingui dan Anoa adalah hewan khas Sulawesi yang banyak terdapat di Sulawesi Tengah .

Anoa Pegunungan juga dikenal dengan nama Mountain Anoa, Anoa de Montana, Anoa de Quarle, Anoa des Montagnes, dan Quarle’s Anoa.

Sedangkan Anoa Dataran Rendah juga dikenal dengan nama Lowland Anoa, Anoa de Ilanura, atau Anoa des Plaines.